Dikenal
sebagai seniman berbakat dan pendiri dari Teater Sendiri Jakarta, Nawir Hamzah
sangat konsen dengan pementasan teater yang menurutnya harus membawa pesan dan
tidak melenceng dari fakta sejarah, Nawir saat ini tengah mengadakan pementasan
karya terbaruya yang berjudul ‘Ken Dedes’, pemilihan tema tersebut karena Nawir
ingin kembali membawa cerita sejarah kepada masyarakat dalam pementasan
teaternya “saya ini sekarang sudah kepincut sama sejarah yang bukan legenda,
kalau legenda itu ceritanya bisa saya melencengin” ucapnya, Nawir Hamzah
mengaku sangat prihatin dengan tayangan di televisi dengan mengambil cerita
serupa tapi menampilkan fakta sejarah yang jauh dari kenyataan.
Untuk
itulah pementasan kali ini, dirinya bermaksud untuk meluruskan fakta sejarah
yang ada, “tujuan saya yaitu meluruskan sejarah, karena apa. Televisi itu lebih
banyak ditonton orang, media itu harus jadi panutan, dia harus jadi tuntunan
dan tontonan” ujarnya. Nawir bercerita mengenai persiapannya dalam teater ‘Ken
Dedes’ ini dengan melakukan riset sejarah yang mendalam sebagai bukti otentik.
Mengenai
selera masyarakat dalam menyaksikan teater apalagi yang bercerita tentang
sejarah, Nawir mengaku sasarannya bukan pertunjukan yang mewah dan laku tapi pesan
apa yang bisa penonton bawa pulang dalam teater adalah hal yang utama,
“sasarannya bukan pertunjukan yang mewah dan laku, saya bisa saja memilih artis
papan atas tapi dia nyampe ga pemikirannya soal ken dedes”. Hal tersebut pula
lah yang menjadi pertimbangan Nawir dalam memilih Andi Natassa mantan Puteri
Indonesia Pariwisata sebagai pemeran Ken Dedes dalam teater kali ini.
Sebagai
seorang mantan Puteri Indonesia Nawir menilai sosok Andi Natassa memiliki
integritas dan tidak bisa diintervensi “Kita tidak bisa ditunggangi pihak
manapun, Teater itu independen walaupun miskin” tegas Nawir. Nawir Hamzah pun
berujar mengenai dukungan dari pemerintah yang menurutnya masih kurang, dalam
pertunjukan kali ini Nawir berharap penonton yang menyaksikan dapat membawa
pesan yang ingin disampaikan dalam pementasan Ken Dedes ini “Yang paling
penting bukan keramaian yang didapat, bukan riuhnya tepuk tangan, tapi pesan
apa yang kau bawa pulang dari teater.” Tutupnya.
0 komentar:
Posting Komentar