Musisi
Dik Doank mengaku bahwa dirinya lebih suka untuk diapresiasi daripada ditanya
tentang musik, karena menurutnya musik adalah untuk dimainkan bukan untuk
ditanya, pendiri sekolah alam Kandank Jurank Doank ini mengaku bahwa musik yang
ia ciptakan selama ini diciptakan bukan untuk melawan arus selera pasar
penikmat musik Indonesia “aku bukan melawan arus dalam bermusik, tapi lebih
kepada jadilah engkau karang dilautan tapi bukan dengan batu tapi dengan cinta.
Walaupun terkikis habis tapi kamu memberikan isyarat, dengan adanya kamu
gelombang pecah dikarangmu kamu berkorban lalu kehidupan terus berlanjut
ditepian” ucap pria kelahiran 45 tahun silam.
Dik
menambahkan dengan menjadi karang yang penuh dengan cinta akan menimbulkan
kasih yang tanpa mengenal lelah memberi harapan “karang itu cinta yang siap
dibebani, mengasihi, menyanyangi memberi harapan tanpa berharap. Dan kelak
cinta itu akan memberikan kehormatan yang tidak pernah melahirkan rasa mengenal
lelah” ucapnya secara filosofis.
0 komentar:
Posting Komentar